Emosi adalah
perasaan intens yang ditujukkan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan
ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut
terhadap sesuatu.
Salah satu definisi
akurat tentang pengertian emosi diungkap Prezz (1999) seorang EQ
organizational consultant dan pengajar senior di Potchefstroom University,
Afrika Selatan, secara tegas mengatakan emosi adalah suatu reaksi tubuh
menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat
dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap
situasi. Emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi spesifik.
Menurut Prezz salah
satu pengendali kematangan emosi adalah pengetahuan yang mendalam mengenai
emosi itu sendiri. Banyak orang tidak tahu menahu mengenai emosi atau besikap
negatif terhadap emosi karena kurangnya pengetahuan akan aspek ini. Seorang
anak yang terbiasa dididik orang tuanya untuk tidak boleh menangis, tidak boleh
terlalu memakai perasaan akhirnya akan membangun kerangka berpikir bahwa
perasaan, memang sesuatu yang negatif dan oleh karena itu harus dihindari.
Akibatnya anak akan menjadi sangat rasional, sulit untuk memahami perasaan yang
dialami orang lain serta menuntut orang lain agar tidak menggunakan emosi.
Berikut cara-cara mengendalikan emosi:
1 1. Waktu rasa marahmu
terpancing, pertama yang harus dilakukan adalah diam.
Jangan biarkan mulut
kita mengeluarkan suara bahkan kata-kata yang tidak karuan atau tidak sopan,
kemungkinan hal ini terjadi karena reflex, tapi sebenarnya masih bisa dikontrol
atau dikendalikan.
2. Ambil nafas panjang dari hidung, tahan selama 10 detik, lalu buang lewat mulut.
Karena waktu marah,
darah mengalir ke atas, tapi waktu kita ambil nafas, oksigen masuk ke ruang
otak yang membuat kita menjadi lebih rileks atau tenang.
3. Kenali emosi
Ketahui apa yang
sedang dirasakan, apakah senang, sedih, takut, atau marah. Dengan mengenali baik-baik
apa yang sebenarnya dirasakan, akan lebih mudah memahami cara menuntaskannya.
Rasa cemburu, misalnya, merupakan penjelmaan dari rasa takut, takut tidak mampu terlihat lebih baik dari orang lain, atau merasa dijauhi karena tak bisa menjadi yang terbaik.
Rasa cemburu, misalnya, merupakan penjelmaan dari rasa takut, takut tidak mampu terlihat lebih baik dari orang lain, atau merasa dijauhi karena tak bisa menjadi yang terbaik.
4. Biasakanlah memberi
kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan
Semakin seseorang
mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosinya. Itu
adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan
yang mengendalikan akal.
5. Emosi negatif adalah
sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam diri seseorang
Ketika suasana hati
menjadi tidak nyaman, cobalah menerangkan dengan berdoa, bersilaturahmi menemui
sahabat atau hang out bareng teman-teman, beristirahat, mendengarkan musik atau
apa saja yang disukai.
6. Pertanyakanlah dengan
kritis perasaan-perasaan negatif yang dirasakan
Misalnya, apakah
masalahnya terlalu berbahaya sehingga seseorang ketakutan? Atau apakah
masalahnya begitu gawat sehingga seseorang harus marah besar?
7. Pertanyakanlah dengan
tegas keyakinan-keyakinan yang salah
Misalnya, siapa
bilang kegagalan itu suatu kebodohan? Siapa bilang masalah yang kita hadapi
tidak ada jalan keluarnya? Dan siapa bilang kita tidak mampu memaafkan?
8. Kendalikan reaksi
terhadap situasi yang tidak menyenangkan
Misalnya, ketika ada
yang menyalip motor dengan tiba-tiba, kita bisa memilih untuk marah atau
memilih tetap tenang yang pertama bisa membuat kita jadi orang yang reaktif dan
emosional, tapi yang kedua mengajarkan kita menguasai diri dengan baik.
9. Perasaan bukanlah
masalah benar atau salah
Manusiawi
sekali-sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting
kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil
keputusan-keputusan penting di saat suasana hati sedang kacau.
1
10. Perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa juga disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat
10. Perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa juga disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat
Kita bisa saja merasa
“BETE” ketika stress, flu, kurang tidur, capek dan sebagainya. Kita tidak perlu
mencemaskan perasaan-perasaan yang tidak nyaman dan bersifat sementara
tersebut.
1 11. Hidupkanlah
perasaan-perasaan yang menyenangkan sesering mungkin termasuk untuk hal-hal
yang kita inginkan tercapai atau terjadi
Misalnya, perasaan
gembira ketika mendapatkan hadiah, ketika akan bertemu dengan seseorang yang
dicintai atau dinanti, ini adalah salah satu cara mengerahkan emosi untuk
membantu mewujudkan impian menjadi kenyataan.
12. Melawan pikiran negative
dengan pikiran logis
Pemicu emosi biasanya
berasal dari pikiran, baik itu pikiran negatif yang muncul dari intepretasi
input-input atau stimulasi dari lingkungan eksternal maupun pola-pola pemikiran
internal yang tidak disadari. Misalnya, seseorang bisa marah atau merasa
ketakutan karena merespon ancaman dari orang lain.
13. Menerima pikiran negative,
bertindak positif
Jika sedang merasa
marah atau tersinggung dengan orang lain, kita bisa menyatakan protes keberatan
dan berharap perbaikan perilaku dari pihak tertentu, tapi jangan menyerang
pribadi secara membabi-buta. Tegas untuk menolak perlakuan yang membuat kita
marah tapi tidak mendendam atau melakukan tindak kekerasan.
14. Ubah posisi tubuh
Jika sedang marah dalam
keadaan berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaringlah. Ketika merubah
posisi tubuh, kemudian otak akan meresponnya dan pikiran akan jernih kembali.
15. Bila marah, segara
istighfar, dan ambillah wudhu (bagi orang muslim)
Sesungguhnya marah
itu dari setan, dan setan itu dijadikan dari api, dan yang dapat memadamkan api
hanyalah air, maka apabila seseorang dalam keadaan marah, hendaklah segera
berwudhu. Kebersihan dan kejernihan air wudhu dapat mengurangi atau bahkan
menghilangkan panasnya temperatur tubuh ketika tengah marah. Kesucian air wudhu
yang dapat menyucikan anggota tubuh serta jiwa dapat menghilangkan dorongan-dorongan
amarah ke arah yang negatif, merusak, dan dapat mengarahkan daya amarah kepada
keberanian, keadilan dan kebenaran.
16. Jangan dipendam
Kita mungkin takut
tak dapat menahan diri atau membuat orang lain tersinggung jika kita meluapkan
emosi. Namun memendam emosi seorang diri bukanlah hal yang baik bagi kesehatan
psikis. Ada kalanya harus mengekspresikan apa yang ada dalam benak, melalui
curhat bersama seorang sahabat atau mengungkapkannya melalui hobi.
17. Berkaca dari
pengalaman
Pernahkah kita terlibat
dalam masalah baru saat kita tak lagi mampu untuk menahan emosi? Menghajar
seorang rekan kerja, misalnya? Atau mengalami kecelakaan saat kebut-kebutan di
jalanan untuk melampiaskan emosi?
Lain kali jika ingin mengeluarkan emosi dengan cara yang nekat, ingatlah resiko yang harus dihadapi di pengalaman sebelumnya. Kita pasti tak ingin mendapat masalah baru dan menambah amarah, kan?
Lain kali jika ingin mengeluarkan emosi dengan cara yang nekat, ingatlah resiko yang harus dihadapi di pengalaman sebelumnya. Kita pasti tak ingin mendapat masalah baru dan menambah amarah, kan?
18. Olaraga
Olahraga memang
terbukuti dapat mengurangi rasa emosi dan ini sudah dilakukan penelitiannya.
Cobalah ke tempat fitnes sesekali, jikapun tidak anda juga dapat melakukannya
dirumah.
19. Cari ketenangan
Asingkan diri sejenak
dari keramaian, beberapa menit saja hingga dapat meredakan emosi yang menguasai
benak kita. Kemudian pikirkan baik-baik apa yang melintas di benak kita. Apakah
kita merasa takut dikeluarkan dari pekerjaan, menyakiti perasaan sahabat, atau
merasa gagal dengan rencana yang telah lama dibuat, ketahui dengan jelas dugaan
apa yang membuat kita merasa stress.
20. Segera cari solusi
setelah emosi reda
Setelah menenangkan
diri dan menurunkan kadar emosi di diri kita, kini saatnya untuk mencari
sejumlah opsi sebagai solusi untuk permasalahan kita. Buat beberapa pilihan
agar kita memiliki opsi cadangan jika salah satunya gagal.
21. Belajarlah mengucap
syukur dalam segala keadaan
Hati yang penuh
dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan
perasaan lebih nyaman. Sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang
berat.
22. Cari tempat tenang
Sesudah anda
memikirkannya, sekarang cobalah ketempat yang menurut anda paling tenang dan
nyaman seperti sawah, pantai ataupun kebun. Ini dapat membantu pikiran anda
kembali jernih. Jika perlu, bermalamlah beberapa hari agar anda dapat melupakan
masalah ataupun mencari solusi masalah anda.
23. Periksa segala
perubahan positif yang kita rasakan
Setelah kita
bertindak dan situasi berakhir, meluangkan waktu berfikir tentang bagaimana
masalah itu dapat pergi dari hidup kita.
Jadi kita harus
semaksimal mungkin berupaya mengontrol emosi yang ada di diri kita sendiri agar
tidak meluap melebihi batas. Karena jika itu terjadi akan ada akibatnya di
waktu yang akan datang. Jangan sampai kita menyesal atas apa yang kita sudah lakukan
di dalam emosi tersebut.